Sunday, May 27, 2018

Paket Budidaya Kelapa Sawit Organik

ISI PAKET  :

  • 1 BOTOL POWER NUTRITION 250 gram
  • 1 BOTOL SUPERNASA 250 gram
  • 1 BOTOL POC NASA 500 cc
  • 1 BOTOL HORMONIK 100 cc

Leaflet Pupuk Kelapa Sawit




PENDAHULUAN

Agribisnis kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.), baik yang berorientasi pasar lokal maupun global akan berhadapan dengan tuntutan kualitas produk dan kelestarian lingkungan selain tentunya kuantitas produksi. PT Natural Nusantara berusaha berperan dalam peningkatan produksi budidaya kelapa sawit secara Kuantitas, Kualitas dan tetap menjaga Kelestarian lingkungan (Aspek K-3).

SYARAT PERTUMBUHAN

Iklim

Lama penyinaran matahari rata-rata 5-7 jam/hari. Curah hujan tahunan 1.500-4.000 mm. Temperatur optimal 24-280C. Ketinggian tempat yang ideal antara 1-500 m dpl. Kecepatan angin 5-6 km/jam untuk membantu proses penyerbukan.

Media Tanam

Tanah yang baik mengandung banyak lempung, beraerasi baik dan subur. Berdrainase baik, permukaan air tanah cukup dalam, solum cukup dalam (80 cm), pH tanah 4-6, dan tanah tidak berbatu. Tanah Latosol, Ultisol dan Aluvial, tanah gambut saprik, dataran pantai dan muara sungai dapat dijadikan perkebunan kelapa sawit.

PEMBIBITAN




  • Penyemaian

Kecambah dimasukkan polibag 12×23 atau 15×23 cm berisi 1,5-2,0 kg tanah lapisan atas yang telah diayak. Kecambah ditanam sedalam 2 cm. Tanah di polibag harus selalu lembab. Simpan polibag di bedengan dengan diameter 120 cm. Setelah berumur 3-4 bulan dan berdaun 4-5 helai bibit dipindahtanamkan.
Bibit dari dederan dipindahkan ke dalam polibag 40×50 cm setebal 0,11 mm yang berisi 15-30 kg tanah lapisan atas yang diayak. Sebelum bibit ditanam, siram tanah dengan POC NASA 5 ml atau 0,5 tutup per liter air. Polibag diatur dalam posisi segitiga sama sisi dengan jarak 90×90 cm.
  • Pemeliharaan Pembibitan

Penyiraman dilakukan dua kali sehari. Penyiangan 2-3 kali sebulan atau disesuaikan dengan pertumbuhan gulma. Bibit tidak normal, berpenyakit dan mempunyai kelainan genetis harus dibuang. Seleksi dilakukan pada umur 4 dan 9 bulan.
  • Pemupukan Pada Saat Pembibitan

Pupuk Makro :
> 15-15-6-4    Minggu ke 2 & 3 (2 gram); minggu ke 4 & 5 (4gr); minggu ke 6 & 8 (6gr); minggu ke 10 & 12 (8gr)
> 12-12-17-2    Mingu ke 14, 15, 16 & 20 (8 gr); Minggu ke 22, 24, 26 & 28 (12gr), minggu ke 30, 32, 34 & 36 (17gr), minggu ke 38 & 40 (20gr).
> 12-12-17-2    Minggu ke 19 & 21 (4gr); minggu ke 23 & 25 (6gr); minggu ke 27, 29 & 31 (8gr)
POC NASA    Mulai minggu ke 1 – 40 (1-2cc/lt air perbibit disiramkan 1-2 minggu sekali).
Catatan : Akan Lebih baik pembibitan diselingi/ditambah SUPERNASA 1-3 kali dengan dosis 1 botol untuk + 400 bibit. 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 4 liter (4000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman.

TEKNIK PENANAMAN

Penentuan Pola Tanaman

Pola tanam dapat monokultur ataupun tumpangsari. Tanaman penutup tanah (legume cover crop LCC) pada areal tanaman kelapa sawit sangat penting karena dapat memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan biologi tanah, mencegah erosi, mempertahankan kelembaban tanah dan menekan pertumbuhan tanaman pengganggu (gulma). Penanaman tanaman kacang-kacangan sebaiknya dilaksanakan segera setelah persiapan lahan selesai.

Pembuatan Lubang Tanam

Lubang tanam dibuat beberapa hari sebelum tanam dengan ukuran 50×40 cm sedalam 40 cm. Sisa galian tanah atas (20 cm) dipisahkan dari tanah bawah. Jarak 9x9x9 m. Areal berbukit, dibuat teras melingkari bukit dan lubang berjarak 1,5 m dari sisi lereng.

Cara Penanaman

Penanaman pada awal musim hujan, setelah hujan turun dengan teratur. Sehari sebelum tanam, siram bibit pada polibag. Lepaskan plastik polybag hati-hati dan masukkan bibit ke dalam lubang. Taburkan Natural GLIOyang sudah dikembangbiakkan dalam pupuk kandang selama + 1 minggu di sekitar perakaran tanaman. Segera ditimbun dengan galian tanah atas. Siramkan POC NASA secara merata dengan dosis ± 5-10 ml/ liter air setiap pohon atau semprot (dosis 3-4 tutup/tangki). Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPERNASA. Adapun cara penggunaan SUPERNASA adalah sebagai berikut: 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.

Pemeliharaan Tanaman



Penyulaman dan Penjarangan
Tanaman mati disulam dengan bibit berumur 10-14 bulan. Populasi 1 hektar + 135-145 pohon agar tidak ada persaingan sinar matahari.
Penyiangan
Tanah di sekitar pohon harus bersih dari gulma.
Pemupukan
  • Pupuk Makro
Urea :  Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36 (225 kg per ha) dan Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst (1000 kg per ha)
TSP : Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36 (115 kg/ha) dan Bulan ke 48 & 60 (750 kg/ha)
MOP/KCl : Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36 (200 kg/ha) dan Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst (1200 kg/ha)
Kieserite : Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36 (75 kg/ha) dan Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst (600 kg/ha)
Borax : Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36 (20 kg/ha) dan Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst (40 kg/ha)
Pemberian pupuk pertama sebaiknya pada awal musim hujan (September – Oktober) dan kedua di akhir musim hujan (Maret- April).
Dosis POC NASA mulai awal tanam :
0-36 bln    2-3 tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang, setiap 4 – 5 bulan sekali
>36 bln    3-4 tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang, setiap 3 – 4 bulan sekali
Dosis POC NASA pada tanaman yang sudah produksi tetapi tidak dari awal memakai POC NASA :
Tahap 1 : Aplikasikan 3 – 4 kali berturut-turut dengan interval 1-2 bln. Dosis 3-4 tutup/ pohon
Tahap 2 : Aplikasikan setiap 3-4 bulan sekali. Dosis 3-4 tutup/ pohon
Catatan: Akan Lebih baik pemberian diselingi/ditambah SUPER NASA 1-2 kali/tahun dengan dosis 1 botol untuk + 200 tanaman.
Pemangkasan Daun
Terdapat tiga jenis pemangkasan yaitu:
  1. Pemangkasan pasir
    Membuang daun kering, buah pertama atau buah busuk waktu tanaman berumur 16-20 bulan.
  2. Pemangkasan produksi
    Memotong daun yang tumbuhnya saling menumpuk (songgo dua) untuk persiapan panen umur 20-28 bulan.
  3. Pemangkasan pemeliharaan
    Membuang daun-daun songgo dua secara rutin sehingga pada pokok tanaman hanya terdapat sejumlah 28-54 helai.
          Kastrasi Bunga
          Memotong bunga-bunga jantan dan betina yang tumbuh pada waktu tanaman berumur 12-20 bulan.
          Penyerbukan Buatan
          Untuk mengoptimalkan jumlah tandan yang berbuah, dibantu penyerbukan buatan oleh manusia atau serangga.
          1. Penyerbukan oleh manusia
            Dilakukan saat tanaman berumur 2-7 minggu pada bunga betina yang sedang represif (bunga betina siap untuk diserbuki oleh serbuk sari jantan). Ciri bunga represif adalah kepala putik terbuka, warna kepala putik kemerah-merahan dan berlendir. Cara penyerbukan: Campurkan serbuk sari dengan talk murni ( 1:2 ). Serbuk sari diambil dari pohon yang baik dan biasanya sudah dipersiapkan di laboratorium, semprotkan serbuk sari pada kepala putik dengan menggunakan baby duster/puffer.
          2. Penyerbukan oleh Serangga Penyerbuk Kelapa Sawit
            Serangga penyerbuk Elaeidobius camerunicus tertarik pada bau bunga jantan. Serangga dilepas saat bunga betina sedang represif. Keunggulan cara ini adalah tandan buah lebih besar, bentuk buah lebih sempurna, produksi minyak lebih besar 15% dan produksi inti (minyak inti) meningkat sampai 30%.


          HAMA DAN PENYAKIT KELAPA SAWIT


          Hama

          1. Hama Tungau
            Penyebab: tungau merah (Oligonychus). Bagian diserang adalah daun. Gejala: daun menjadi mengkilap dan berwarna bronz. Pengendalian: Semprot Pestona atau Natural BVR.
          2. Ulat Setora
            Penyebab: Setora nitens. Bagian yang diserang adalah daun. Gejala: daun dimakan sehingga tersisa lidinya saja. Pengendalian: Penyemprotan dengan Pestona.

          Penyakit

          1. Root Blast
            Penyebab: Rhizoctonia lamellifera dan Phythium Sp. Bagian diserang akar. Gejala: bibit di persemaian mati mendadak, tanaman dewasa layu dan mati, terjadi pembusukan akar. Pengendalian: pembuatan persemaian yang baik, pemberian air irigasi di musim kemarau, penggunaan bibit berumur lebih dari 11 bulan. Pencegahan dengan pengunaan Natural GLIO.
          2. Garis Kuning
            Penyebab: Fusarium oxysporum. Bagian diserang daun. Gejala: bulatan oval berwarna kuning pucat mengelilingi warna coklat pada daun, daun mengering. Pengendalian: inokulasi penyakit pada bibit dan tanaman muda. Pencegahan dengan pengunaan Natural GLIO semenjak awal.
          3. Dry Basal Rot
            Penyebab: Ceratocyctis paradoxa. Bagian diserang batang. Gejala: pelepah mudah patah, daun membusuk dan kering; daun muda mati dan kering. Pengendalian: adalah dengan menanam bibit yang telah diinokulasi penyakit.
          Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO-810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki. Penyemprotan herbisida (untuk gulma) agar lebih efektif dan efisien dapat di campur Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki .

          PANEN KELAPA SAWIT



          Mulai berbuah setelah 2,5 tahun dan masak 5,5 bulan setelah penyerbukan. Dapat dipanen jika tanaman telah berumur 31 bulan, sedikitnya 60% buah telah matang panen, dari 5 pohon terdapat 1 tandan buah matang panen. Ciri tandan matang panen adalah sedikitnya ada 5 buah yang lepas/jatuh dari tandan yang beratnya kurang dari 10 kg atau sedikitnya ada 10 buah yang lepas dari tandan yang beratnya 10 kg atau lebih.
          Demikian uraian penjelasan mengenai budidaya kelapa sawit teknologi NASA. Dapatkan Paket Budidaya Kelapa Sawit Organik NASA hanya dari distributor resmi PT Natural Nusantara.


          Butuh Bantuan? Jangan Sungkan!

          Jika Anda Butuh Bantuan, Ataupun Hal -Hal Yang Ingin Ditanyakan, Jangan Ragu Untuk Menghubungi Kami, Dengan Senang Hati Akan Kami Bantu

           ----------------------------------------------------

          TELP/SMS/WA



          Beternak Ayam Petelur


          Beternak Ayam Petelur – Kebutuhan telur ayam mengalami peningkatan setiap harinya, karena telur ayam telah menjadi kebutuhan pokon sehari-hari. Kondisi ini menjadikan usaha ternak ayam petelur memiliki pasar yang masih luas. PT. Natural Nusantara menghadirkan beberapa produk untuk mendukung peternakan ayam petelur di Indonesia agar dapat menghasilkan hasil panen yang tinggi dan mutu yang baik.

          Teknik Beternak Ayam Petelur

          1. Kandang Ternak Ayam Petelur



          Kandang ternak ayam yang baik adalah yang desainnya memudahkan dalam pengambilan telur dan membuang kotoran, serta ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat pembuatan kandang ayam petelur, yaitu :
          • Suhu pada kandang sekitar 32,2-35ºC dengan kelembaban 60-70%
          • Terdapat lampu untuk penerangan atau pemanas suhu kandang
          • Kandang harus memiliki sirkulasi udara yang baik, menghadap sinar matahari dan tidak melawan arah angin
          • Kandang harus kuat, tahan lama dan bersih
          • Sebaiknya tidak membuat kandang di lahan berbukit
          • Terdapat sarana dan prasarana kandang yang lengkap seperti penerangan, tempat pakan, tempat minum, dan lain-lain.
          Kandang battery untuk ayam petelur
          Jenis kandang battery merupakan kandang yang banyak digunakan untuk beternak ayam petelur, karena desainnya efisien dan memudahkan dalam pemberian pakan dan minum serta pembuangan kotoran juga lebih mudah.
          Kandang ayam jenis ini dibuat dengan sekat-sekat dengan lantai melandai agak miring ke depan yang bertujuan supaya telur menggelinding ke depan sehingga mudah diambil. Kandang ayam battery ini dibuat secara bertingkat seperti anak tangga tetapi kandang bagian atas tidak boleh berada persis di atas kandang bawahnya agar kotorannya tidak jatuh ke kandang yang bagian bawah.
          • Bagian bawah adalah tempat pakan yang memanjang dari pipa atau paralon
          • Bagian atas merupakan tempat minum ayam petelur berbentuk setengah lingkaran yang memanjang.
          1. Bibit Ayam Petelur

          • Ayam petelur putih (leghorn)
          Memiliki postur tubuh yang kurus ramping. Ayam ini dapat menghasilkan banyak telur tetapi sensitif pada keributan. Jika ayam stres akan mempengaruhi penurunan produksi telur.
          • Ayam petelur medium
          Jenis ini merupakan jenis yang populer untuk diternakkan, karena ayam ini lebih bandel, gemuk dan dapat menghasilkan telur dalam jumlah banyak. Jenis ini memiliki bulu berwarna coklat.
          Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memiliki ayam petelur :
          • Tubuh sehat dan tidak cacat
          • Pertumbuhan dan perkembangan normal
          • Pilih ayam petelur dari bibit yang sudah diketahui kuelitasnya
          Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memilih bibit ayam petelur :
          • Bibit berasal dari indukan yang sehat dan kualitas bagus
          • Bulunya halus dan penuh serta pertumbuhannya bagus
          • Tidak cacat fisik
          • Bibit mempunyai nafsu makan yang baik
          • Ukuran tubuhnya normal sekitar 35-40 gram
          • Duburnya bersih

          Teknik Beternak Ayam Petelur

          1. Sanitasi Lingkungan dan Tindakan Preventif

          Untuk mencegah datangnya penyakit kandang harus selalu dalam kondisi bersih, lakukan pembersihan kandang secara teratur. Untuk tindakan preventifnya (pencegahan penyakit) berikan suplemen organik berupa VITERNA Plus + POC NASA + HORMONIK yang dicampur ke air minum ternak.
          1. Pemberian Pakan Ayam Petelur

          • Fase Stater (0-4 minggu)
          Pemberian Pakan
          UmurKuantitas
          Minggu pertama (1-7 hari)17 gram per hari per ekor
          Minggu kedua (8-14 hari)43 gram per hari per ekor
          Minggu ketiga (15-21 hari)66 gram per hari per ekor
          Minggu keempat (22-29 hari)91 gram per hari per ekor
          Pemberian Air Minum
          UmurKuantitas
          Minggu pertama (1-7 hari)1,8 liter per hari per 100 ekor
          Minggu kedua (8-14 hari)3,1 liter per hari per 100 ekor
          Minggu ketiga (15-21 hari)4,5 liter per hari per 100 ekor
          Minggu keempat (22-29 hari)7,7 liter per hari per 100 ekor
          Catatan :
          Tambahkan campuran Produk Organik NASA yaitu VITERNA Plus + POC NASA + HORMONIK pada air minum dengan dosis 12,5 cc per 10 liter.
          • Fase Finisher (30-57 hari)
          Pemberian Pakan
          UmurKuantitas
          Minggu kelima (30-36 hari)111 gram per hari per ekor
          Minggu keenam (37-43 hari)129 gram per hari per ekor
          Minggu ketujuh (44-50 hari)146 gram per hari per ekor
          Minggu kedelapan (51-57 hari)161 gram per hari per ekor
          Pemberian Air Minum
          UmurKuantitas
          Minggu kelima (30-36 hari)9,5 liter per hari per 100 ekor
          Minggu keenam (37-43 hari)10,9 liter per hari per 100 ekor
          Minggu ketujuh (44-50 hari)12,7 liter per hari per 100 ekor
          Minggu kedelapan (51-57 hari)14,1 liter per hari per 100 ekor
          Catatan :
          Tambahkan campuran Produk Organik NASA yaitu VITERNA Plus + POC NASA + HORMONIK pada air minum ayam petelur dengan dosis 12,5 cc per 10 liter air.
          1. Penanggulangan Penyakit Ternak Ayam Petelur


          Pemberian suplemen VITERNA Plus, POC NASA, dan HORMONIK sangat bagus diberikan pada ayam untuk meningkatkan daya tahan tubuh ternak dan mempercepat pertumbuhan ayam. Dosisnya adalah 12,5 cc per 10 liter air. dapat diberikan setiap 3 hari sekali.
          1. Panen Telur


          • Pengambilan telur dilakukan 3 kali sehari yaitu pagi, siang dan sore hari untuk menghindari kerusakan telur akibat serangan virus.
          • Pisahkan telur yang rusak dan telur yang baik, simpan di nampan telur (egg tray)
          • Ciri telur yang bagus adalah bersih, kulit mulus, berbentuk oval, dan beratnya sekitar 57,6 gram dan volume 66 cc
          Demikian panduan mengenai cara ternak ayam petelur dengan teknologi NASA. Semoga dengan panduan dalam beternak ayam petelur ini dapat memberikan keuntungan yang maksimal dalam usaha ternak ayam petelur.


          Butuh Bantuan? Jangan Sungkan!

          Jika Anda Butuh Bantuan, Ataupun Hal -Hal Yang Ingin Ditanyakan, Jangan Ragu Untuk Menghubungi Kami, Dengan Senang Hati Akan Kami Bantu

           ----------------------------------------------------

          TELP/SMS/WA



          Ternak Bebek Petelur Teknologi NASA


          Ternak Bebek Petelur Teknologi NASA – Itik dalam bahasa jawa dikenal dengan istilah bebek. Pada awalnya bebek berasal dari Amerika Utara dan merupakan itik liar atau wild mallard. Setelah itu terus menerus dijinakkan oleh manusia hingga jadilah itik yang dapat dipelihara seperti sekarang yang disebut Anas Domesticus (Itik Ternak). Itik menurut tipenya dikelompokkan menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu sebagai berikut :
          1. Itik petelur, seperti Indian Runner, Khaki Campbell, Buff, dan CV 2000-INA
          2. Pedaging, seperti Peking, Aylesbury, Rouen, Muscovy, Cayuga
          3. Itik ornamental (untuk hobi atau kesayangan), seperti Call (Grey Call), East India, Blue Swedish, Mandariun, Wood, Crested
          Itik unggul yang sering diternakkan di Indonesia adalah jenis itik petelur seperti itik khaki campbell, itik tegal, itik alabio, itik bali, itik mojosari, itik CV 2000-INA dan itik-itik petelur unggul lainnya yang merupakan produk dari Balai Penelitian Ternak (BPT) di Ciawi, Bogor, Jawa Barat.
          Ternak itik petelur merupakan usaha dengan prospek yang bagus, apalagi jika ditambahkan pemakian Produk NASA yang berupa POC NASA, Viterna Plus, dan HORMONIK ke dalam pakan atau minum itik dengan tujuan utama nya yaitu untuk meningkatkan hasil produksi telur itik secara kualitas dan kuantitas dan untuk meningkatkan daya tahan tubuh itik yang sedang diternak agar tidak mudah trkena penyakit dan meminimalisir kematian akibat penyakit pada itik.

          Persiapan Sarana dan Prasarana

          1. Persayaratan temperatur pada kandang yaitu sekitar 39ºC
          2. Kelembaban kandang yaitu sekitar 60-65%
          3. Kandang harus dilengkapi dengan penerangan atau lampu untuk memudahkan pengaturan kandang
          4. Kandang tidak harus terbuat dari bahan mahal, asalkan kuat dan tahan lama
          5. Di dalam kandang juga harus terdapat perlengkapan penunjang kandang seperti tempat pakan dan minum
          6. Model kandang untuk beternak itik ada 3 (tiga) yaitu :
          • Kandang untuk anak itik (kandang box) untuk masa stater. Kandang dengan ukuran 1 x 2 m mampu menampung 50 ekor anak itik
          • Perkandangan untuk itik remaja (kandang brower), atau disebut juga kandang kelompok yang dapat menampung 16-100 ekor per kelompok
          • Kandang untuk itik saat masa bertelur (kandang layar). Modelnya dapat berupa kandang baterai (satu atau dua ekor itik per kotak), atau dapat berupa kandang kelompok dengan ukuran 1m² yang dapat menampung 4-5 ekor itik.

          Pemilihan Bibit dan Calon Induk Itik



          Ciri-ciri bibit itik yang baik adalah
          1. Membeli telur tetas dari induk itik yang sudah terjamin keunggulannya
          2. Memelihara induk itik jantan dan induk itik betina yang unggul untuk mendapatkan telur tetas dan kemudian diletakkan pada mesin tetas
          3. Membeli anakan itik dari tempat pembibitan yang sudah baik mutunya. Ciri anakan itik yang baik adalah bulunya berwarna kuning mengkilat, tidak cacat fisik, dan tidak sedang terkena penyakit

          Pemeliharaan Bibit dan Calon Induk Itik

          1. Perawatan Bibit

          Bibit yang baru saja tiba dari pembibitan harus ditangani dengan hati-hati. Adapun cara penanganannya adalah sebagai berikut :
          • Bibit diterima dan ditempatkan pada kandang indukan yang telah disiapkan sebelumnya
          • Temperatur pada kandang indukan harus diperhatikan dan usahakan anak itik tersebar secara merata
          • Kandang indukan ukuran 1 m² dapat menampung 50 ekor anak itik. Pada fase ini anakan itik diberi makan fase stater dan pada minumannya ditambah vitamin atau mineral.
          1. Perawatan Calon Induk

          Calon induk itik ada dua macam yaitu induk untuk produksi telur konsumsi dan untuk produksi telur tetas. Perawatan terhadap keduanya sama, hanya saja pada induk dengan tujuan untuk telur tetas satu pejantan untuk 5-6 ekor betina.
          1. Reproduksi dan Perkawinan

          Reproduksi atau perkembangbiakkan dimaksudkan untuk memperoleh telur tetas yang terbuahi dengan baik oleh itik jantan. Sedangkan sistem perkawinan ada dua macam yaitu perkawinan yang dibuat oleh manusia dan perkawinan itik secara alami.

          Pemeliharaan

          1. Sanitasi dan Tindakan Preventif

          Sanitasi kandang dan pencegahan penyakit (tindakan preventif) perlu diperhatikan sejak dini untuk menghindari timbulnya penyakit.
          1. Pengontrolan Penyakit

          Pengontrolan penyakit dilakukan setiap saat, hati-hati dan secara menyeluruh.
          1. Pemberian Pakan


          Pakan yang diberikan untuk itik diberikan dalam tiga fase yaitu fase stater (0-8 minggu), fase grower (8-18 minggu), dan fase layar (18-27 minggu). Pakan untuk ketiga fase tersebut dapat berupa pakan jadi dari pabrik.

          Cara memberikan pakan untuk itik :
          • Umur 0-16 hari, diberikan pada tempat pakan datar
          • 16-21 hari, diberikan pada tempat pakan datar dan disebar di lantai
          • 21 hari-18 minggu, dibeikan secara disebar ke lantai
          • 18-27 minggu, 7 hari pertama diberikan secara pakan peralihan dengan memperhatikan permulaan produksi bertelur sampai 5%, setelah itu pakan diberikan secara terus menerus
          Cara memberikan minum untuk itik :
          • Saat umur 0-7 hari, 3 hari pertama air minum ditambah VITERNA
          • 7-28 hari, air minum diberikan secara terus menerus dan tambahkan dengan VITERNA
          • 28-akhir, tempat minum berupa persegi panjang ukuran 2 m z 15 cm x 10 cm untuk 200-300 ekor dan diberikan tambahan VITERNA
          • Tempat minum dibersihkan setiap hari
          1. Ternak Bebek Pedaging dan Bebek Petelur

          Cara ternak menggunakan produk NASA :
          • Campurkan 1 botol VITERNA, 1 botol HORMONIK, 1 botol POC NASA, 1 botol VITERNA menjadi satu dan taruh di satu wadah
          • Ambil campuran tersebut sekitar 10 cc (1 botol) kemudian campur dengan 10 liter air minum ternak
          • Berikan dua kali sehari
          • Untuk bebek petelur, diberikan 3 hari sekali agar tidak kegemukan
          Catatan : tips mudah supaya beternak bebek potong lebih cepat panen dan irit pakan adalah targetkan panen dalam tempo 2-3 bulan.
          Per 1.000 ekor bibit memerlukan 5 botol VITERNA + 5 botol POC NASA + 5 botol HORMONIK.
          1. Manfaat VITERNA, POC NASA dan HORMONIK Pada Peternakan Bebek

          • Meningkatkan nafsu makan ternak agar cepat panen dan irit pakan
          • Mencegah hewan ternak stres
          • Meingkatkan daya tahan tubuh ternak agar tahan terhadap penyakit
          • Mengurangi bau kotoran hewan ternak
          • Meminimalisir angka kematian ternak
          • Daging yang dihasilkan lebih berkualitas karena rendah kolesterol dan tingi protein
          • Mempercepat pertumbuhan ternak

          Penyakit

          Jenis penyakit yang dapat menjangkit itik dan bebek adalah :
          1. Penyakit Duck Cholera

          Penyebab : bakteri pasteurela avicida
          Gejala : tinja berwarna kuning kehijauan, mencret dan lumpuh
          Pengendalian : disuntik penisilin pada urat daging dada
          1. Penyakit Salmonellosis

          Penyebab : bakteri typhimurium
          Gejala : mencret dan sesak nafas
          Pengendalian : pengobatan menggunakan sulfadimidin yang dicampur air minum


          Panen



          1. Hasil utama

          Usaha ternak itik petelur adalah telur itik
          1. Hasil tambahan

          Panen tambahan berupa induk afkir (gagal), itik jantan sebagai ternak daging dan kotoran ternak sebagai pupuk

          Pasca Panen

          Kegiatan yang dilakukan pasca panen adalah pengawetan. Cara pengawetan telur itik yaitu :
          1. Pengawetan dengan air hangat

          Ini merupakan cara pengawetan yang paling sederhana. Dengan cara ini telur dapat bertahan selama 20 hari.
          1. Pengawetan dengan daun jambu biji

          Telur itik yang direndam dengan daun jambu biji dapat mempertahankan kualitas telur hingga lebih dari 1 bulan. Telur yang diawetkan menggunakan daun jambu biji akan berubah warna menjadi kecoklatan.
          1. Pengawetan dengan minyak kelapa

          Cara ini merupakan cara pengawetan yang paling praktis. Dengan minyak kelapa arna kulit telur dan rasanya tidak akan berubah.
          1. Pengawetan dengan natrium silikat

          Dengan merendam telur ke dalam larutan natrium silikat 10% selama 1 bulan. Natirum silikat dapat menutupi pori kulit telur sehingga telur dapat tahan lama hingga 1,5 bulan.
          Demikianlah yang bisa kami sampaikan mengenai Penggunaan Produk NASA untuk ternak bebek dan itik dengan harapan dapat membantu meningkatkan hasil ternak bebek dan itik di Indonesia. Semoga Bermanfaat.

          Butuh Bantuan? Jangan Sungkan!

          Jika Anda Butuh Bantuan, Ataupun Hal -Hal Yang Ingin Ditanyakan, Jangan Ragu Untuk Menghubungi Kami, Dengan Senang Hati Akan Kami Bantu

           ----------------------------------------------------

          TELP/SMS/WA