Friday, May 25, 2018

Paket Budidaya Karet Organik NASA



ISI PAKET :
– 1 BOTOL SUPERNASA 250 GRAM

– 1 BOTOL HORMONIK 100 CC

– 1 BOTOL POC NASA 500 CC

Leaflet Budidaya Karet





PENDAHULUAN
Karet (Hevea brasiliensis) adalah jenis tanaman tahunan dengan batang pohon yang lurus. Dulunya pohon karet hanya terdapat di Brazil, Amerika Selatan. Setelah dilakukan percobaan berkali-kali, akhirnya pohon karet ini berhasil dikembangkan di wilayah Asia Tenggara. Di Malaysia, Singapura dan Indonesia tanaman karet mulai dibudidayakan pada tahun 1876. Indonesia juga pernah menguasai produksi karet dunia, namun saat ini posisi Indonesia didesak oleh Thailand dan Malaysia. PT Natural Nusantara berupaya untuk mmebantu para petani karet di tanah air melalui Paket Budidaya Karet NASA untuk meningkatkan hasil produksi karet baik dari segi kuantitas, kualitas dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan (Aspek K-3).

SYARAT TUMBUH
  • Suhu lingkungan yang dikehendaki 240-280 derajat Celcius
  • Membutuhkan curah hujan per tahun 1.500-2.000 mm
  • Tanaman karet menyukai kelembaban yang tinggi
  • Untuk tumbuh, tanaman karet memerlukan penyinaran matahari 5-7 jam per hari
  • Kondisi tanah yang cocok untuk budidaya karet yaitu tanah subur dan dapat meneruskan air, memiliki pH normal antara 5-6
  • Tanaman karet cocok dibudidaya pada daerah dengan ketinggian 200 mdpl

PEMBIBITAN

Persemaian Perkecambahan
  1. Benih disemai di bedengan dengan lebar 1-1,2 meter dengan panjang sesuai tempat.
  2. Dihamparkan pasir halus di atas bedengan setebal 5-7 cm.
  3. Tebarkan Natural GLIO yang telah dikembangbiakkan dalam pupuk kandang selama 1 minggu.
  4. Bedengan dinaungi jerami setinggi 1 m di sisi timur dan 80 cm di sisi barat
  5. Sebelum disemai, benih direndam selama 3-6 jam dalam air yang diberi POC NASA 1 tutup botol per liter.
  6. Setelah disemai, benih disiram larutan POC NASA 0,5 tutup botol per 1 liter air.
  7. Benih ditanam dengan jarak 1-2 cm.
  8. Selanjutnya benih disiram secara rutin. Benih yang pertumbuhannya normal akan berkecambah pada usia 10-14 HSS. Setelah berusia 10-14 HSS dan telah berkecambah, benih telah siap untuk dipindahtanamkan ke lahan budidaya.
Persemaian Bibit
  1. Tanah budidaya sebelumnya dicangkul sedalam 60-75 cm, lalu dihaluskan dan diratakan.
  2. Bedengan dibuat dengan tinggi 20 cm. Parit antar bedengan dibuat sedalam 50 cm.
  3. Benih yang sudah berkecambah lalu ditanam di lahan budidaya. gunakan jarak tanam 20 x 20 x 60 untuk okulasi hijau dan 40 x 40 x 60 cm untuk okulasi coklat.
  4. Penyiaraman dilakukan secara teratur
  5. Pemupukan dengan pupuk makro dilakukan 3 bulan sekali. Pupuk yang dibutuhkan yaitu :
  • GT 1 : 8 gr Urea, 4 gr TSP, 2 gr KCI per pohon
  • LCB 1320 : 2,5 gr Urea, 3 gr TSP, 2 gr KCI per pohon
  • POC NASA : 2-3 cc per liter air per bibit disiramkan 1-2 minggu sekali
Pembuatan Kebun Entres
  1. Cara penanaman dan pemeliharaan seperti menanam bibit okulasi
  2. Bibit yang digunakan dapat berupa bibit stump atau bibit polibag
  3. Jarak tanamnya adalah 1 m x 1 m
  4. Pemupukan :
  • Pupuk makro (diberikan 3 bulan sekali)
  • Tahun I : 10 gr Urea, 10 gr TSP, 10 gr KCI per pohon
  • Tahun II : 15 gr Urea, 15 gr TSP, 15 gr KCI per pohon
  • POC NASA 2-3 cc per 1 liter air per bibit, disiramkan 1-2 minggu sekali
Okulasi


Ada dua macam okulasi yaitu okulasi coklat dan okulasi hijau
Teknik okulasi pada keduanya sama
  • Buat jendela okulasi dengan panjang 5-7 cm dan lebar 1-2 cm
  • Persiapkan mata okulasi
  • Pisahkan kayu dari kulitnya, disebut perisai
  • Masukkan perisai ke dalam jendela
  • Dibalut dengan pita plastik atau rafia tebal
  • Setelah 3 minggu, balut dibuka. Jika perisai digores sedikit dan terlihat hijau segar, maka okulasi berhasil. Diulangi 1-2 minggu kemudian
  • Saat bibit akan dipindahkan, batang bawah dipotong miring sepanjang 10 cm diatas okulasi
  • Bibit okulasi yang dipindahkan bisa berupa stum mata tidur, stum tinggi, stum mini dan bibit polibag

PENGOLAHAN MEDIA TANAM

  • Tanah dibongkar dengan traktor atau cangkul dan bersihkan dari sisa akar
  • Jika tanah miring lebih dari 10 derajat, dibuat teras dengan lebar minimal 1,5
  • Jika tanah landai, dibuat rorak (kotak kayu panjang). Rorak berfungsi untuk menampung tanah yang tererosi, jika sudah penuh isi rorak dituangkan ke areal di sebelah atas rorak
  • Pembuatan saluran pinggiran jalan san salurang penguras yang sesuai dengan kemiringan lahan dan diperkeras.

PENANAMAN

Penentuan Pola Tanaman
  • 0-3 th tumpangsari dengan padi gogo, jagung, kedelai
  • Lebih dari 3 th tumpangsari dengan jahe atau kapulaga
Pembuatan Lubang Tanam
  • Jarak tanam 7 x 3 m, dibutuhkan 476 bibit per ha
  • Lubang tanam :
  1. Okulasi stump mini 60 x 60 x 60 cm
  2. Okulasi stump tinggi 80 x 80 x 80 cm
Cara Penanaman
  • Masukkan bibit beserta plastiknya ke lubang tanah dan biarkan selama 2-3 minggu
  • Tebarkan Natural GLIO dan pupuk kandang yang sebelumnya telah dikembangbiakkan selama 1 minggu. Lalu timbun dengan tanah galian.
  • Siramkan POC NASA 1 tutup botol per 1 liter air per pohon. Akan lebih maksimal jika menggunakan SUPERNASA.
Dengan cara : 1 botol SUPERNASA diencerkan ke dalam 2 liter air (2000 ml) air lalu jadikan sebagai larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.


PEMELIHARAAN TANAMAN
  1. Penyulaman : dilakukan saat tanaman berumur 1-2 tahun
  2. Pemupukan :


.Dosis POC NASA saat awal tanam :

0 – 36  Encerkan 2-3 tutup botol lalu siramkan ke sekitar pangkal batang 4 – 5 bulan sekali

> 36     Encerkan 3-4 tutup botol lalu siramkan ke pangkal batang dengan interval 3 – 4 
            bulan sekali

Dosis POC NASA saat tanaman sudah berproduksi tetapi memakai POC NASA sejak awal :
Tahap 1 : gunakan 3-4 kali berturut-turut setiap 1-2 bulan. Dengan dosis 3-4 tutup/ pohon
Tahap 2 : gunakan setiap 3-4 bulan sekali. Dengan dosis 3-4 tutup per pohon

Catatan : akan lebih optimal jika ditambah SUPERNASA 1-2 kali per tahun dengan dosis 1 botol untuk 300 tanaman.

HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KARET

Hama

Kutu tanaman (Planococcus citri)
  • Gejalanya, pucuk batang dan daun muda menjadi kuning dan kering. Pengendalian menggunakan Natural BVR atau PESTONA.
Tungau (Hemitarsonemus, Paratetranychus)
  • Gejalanya pertumbuhan tanaman menajdi tidak normal dan kerdil, daun juga berguguran. Pengendalian menggunakan Natural BVR atau PESTONA.
Penyakit
  • Penyakit pada akar : akar putih, akar merah, jamur upas.
  • Penyakit pada batang : kanker kercak, busuk pangkal batang
  • Penyakit pada bidang sadap : kanker garis, mouldy rot
  • Penyakit pada daun : embun tepung, penyakit colletorichum, penyakit phytophthora
Pengendalian dan pencegahan penyakit karena jamur :
  • Pilih bibit yang sehat, tidak terserang hama maupunpenyakit dan berkualitas baik ketika akan ditanam.
  • Pemupukan harus dilakukan secara tepat dan seimbang sesuai jenis pupuk, dosis dan waktu yang tepat.
  • Tebarkan Natural GLIO sebelum tanam atau saat tanam.
  • Melakukan pemangkasan terhadap tanaman yang menghalangi tanaman utama.
  • Jika tanaman terserang hama dan penyakit, bagian yang terserang harus segera dipotong, dibuang dan dimusnahkan.
  • Saat penyadapan gunakan pisau yang steril.
  • Penyadapan karet jangan terlalu dekat dengan tanah dan jangan terlalu dalam.
  • Khusus untuk penyakit embun tepung, daun digugurkan lebih awal. Segera lakukan pemupukan dengan nitrogen menggunakan dosis dua kali lipat dan penyemprotan POC NASA 3-5 tutup botol per tangki.

PANEN KARET



  • Penyadapan dilakukan saat pohon karet berumur 5 tahun, dan bisa dilakukan hingga 25-35 tahun
  • Penggunaan POC NASA, SUPERNASA dan HORMONIK dengan rutin dapat mempercepat waktu penyadapan pertama kali dan memanjangkan usia produksi tanaman.
Demikian uraian penjelasan mengenai teknik budidaya karet teknologi NASA. Dapatkan Paket Budidaya Karet Organik hanya dari distributor resmi PT Natural Nusantara.

Butuh Bantuan? Jangan Sungkan!
Jika Anda Butuh Bantuan, Ataupun Hal -Hal Yang Ingin Ditanyakan, Jangan Ragu Untuk Menghubungi Kami, Dengan Senang Hati Akan Kami Bantu
 ----------------------------------------------------
TELP/SMS/WA



No comments:

Post a Comment